Minggu, 24 Oktober 2010

Mengapa Kecelakaan Lalu Lintas Terus Terjadi

Mengapa Kecelakaan Lalu Lintas Terus Terjadi

- Kecelakaan lalu lintas terutama di darat begitu banyak terjadi selama
kurun waktu terakhir ini. Lebih-lebih menjelang, pada saat, dan setelah Idul
Fitri. Peningkatan arus mudik melalui darat, laut, maupun udara terjadi
cukup tajam. Kepadatan di jalur-jalur lalu lintas serta kemacetan terjadi di
mana-mana sebagai bagian dari warna-warni Lebaran. Tetapi mengapa harus
tetap terjadi kecelakaan yang begitu beruntun. Tidak mampukah kita belajar
dari kesalahan masa lalu. Belajar dari kecerobohan yang dilakukan orang
lain, agar terhindar dari kecelakaan. Mungkin ada yang menjawab, di negara
maju yang katanya sudah serba canggih saja masih ada kecelakaan. Lebih-lebih
di negara sedang berkembang yang serba terbatas kondisinya. Baik menyangkut
peralatan maupun sumber daya manusia.


- Alasan seperti itu tidaklah tepat dikemukakan, karena itu berarti pasrah
dan menyerah. Atau menganggap kecelakaan sebagai hal yang lumrah sesuai
dengan suratan takdir. Benar bila dikatakan di negara maju seperti Amerika
Serikat atau Jepang saja bisa terjadi kecelakaan di jalan raya atau jalur
kereta api. Tetapi berapa kali dalam setahun. Bandingkan dengan kita atau di
negara-negara sedang berkembang lainnya seperti India yang berkali-kali
mengalami kecelakaan kereta api yang merenggut ratusan nyawa manusia,
sehingga peristiwa semacam itu sudah menjadi berita biasa. Bandingkan pula
tentang penyebabnya. Apakah benar-benar di luar jangkauan kemampuan manusia
ataukah hanya disebabkan oleh hal-hal sepele. Jadi, benar-benar karena
adanya kelalaian atau ketidakdisiplinan.


- Yang terakhir kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api di Kecamatan
Prembun Kebumen yang memakan korban tujuh orang tewas dan puluhan lainnya
luka-luka. Kecelakaan tak terhindarkan ketika KA Argo Dwipangga menabrak
sebuah kendaraan boks yang melintang di rel KA setelah sebelumnya menabrak
jembatan. Rangkaian gerbong terguling sehingga korban berjatuhan. Selain
korban manusia, berapa kerugian materiil yang harus diderita PT Kereta Api
Indonesia. Dan berapa kali kecelakaan serupa terjadi. Berapa kali pintu
lintasan KA tak berfungsi dengan baik atau bahkan tak ada, sehingga memakan
banyak korban. Jadi, itulah yang ingin dipertanyakan. Mengapa kembali
terulang dan terus terulang. Apakah peristiwa yang lalu-lalu tidak cukup
memberi pelajaran, sehingga kita lebih berhati-hati.

- Data tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama arus mudik cukup
memberikan gambaran yang memprihatinkan. Tercatat sejumlah 63 kecelakaan
yang dilaporkan ke Posko Lebaran Departemen Perhubungan hingga sekarang.
Kecelakaan itu menelan korban 23 orang tewas, 56 luka berat, dan 113 luka
ringan. Belum termasuk kecelakaan kereta api di Prembun Kebumen. Juga masih
dimungkinkan adanya kecelakaan yang belum dilaporkan. Ruas jalan tol
Jakarta-Cikampek menduduki peringkat tertinggi dengan 21 kecelakaan,
sedangkan ruas jalan tol Jagorawi mencatat 12 kecelakaan. Terjadi penurunan
jumlah kecelakaan di luar jalan tol dibandingkan dengan tahun lalu. Meskipun
demikian, secara total masih terjadi peningkatan karena jumlah kecelakaan
yang terjadi di jalan tol mengalami kenaikan hampir 50 persen.


- Justru fakta itulah yang mengingatkan kembali tentang dominannya faktor
kecerobohan dan kelalaian manusia. Bukankah kita telah mengetahui,
mengemudikan kendaraan di jalan tol memerlukan kehati-hatian yang lebih
dibandingkan dengan jalan biasa mengingat kecepatan relatif tinggi. Mulai
dari kesiapan kelaikan kendaraan seperti ban, rem, sampai dengan saat
mengemudikan haruslah dalam kondisi yang prima. Sedikit kesalahan atau
kecerobohan bisa berakibat fatal. Tidak hanya di jalan tol, sebab di
jalan-jalan raya pada umumnya ancaman kecelakaan tidak kalah tingginya.
Sebagian ditentukan oleh kelalaian manusia, namun sebagian lain juga
diakibatkan oleh kurangnya tanda lalu lintas atau kerusakan jalan yang tak
segera diperbaiki. Keadaan makin rawan bila mengemudikan kendaraan pada
malam hari.


- Memang dibandingkan dengan jumlah manusia yang beraktivitas di jalan raya
jumlah korban itu relatif kecil. Tetapi tetaplah perlu dipikirkan bagaimana
caranya mengurangi jumlah kecelakaan. Terutama yang terjadi hanya karena
faktor kelalaian yang tidak perlu terjadi. Penyesalan di kemudian hari
tidaklah banyak berarti. Juga mesti diingat seringkali kerugian yang
diderita jauh lebih besar dari kecelakaan itu sendiri. Misalnya karena ada
kemacetan lalu lintas atau terganggunya jadwal perjalanan angkutan umum.
Peristiwa kecelakaan bisa diakibatkan oleh technical error, namun sebagian
besar karena human error. Sedangkan faktor kesalahan manusia terkait dengan
banyak hal. Apa yang terjadi di jalan raya bisa jadi bagian dari dampak
peristiwa sebelumnya. Sekali lagi langkah preventif amatlah penting.

Metropolitan Kecelakaan Lalu Lintas di Daan Mogot Tewaskan Pelajar

Selasa, 24 Agustus 2010, 10:56 WIB
Smaller  Reset  Larger
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kecelakaan lalu lintas menewaskan pelajar SMK Cengkareng. Peristiwa itu terjadi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (24/8) sekitar pukul 07.10 WIB. Kasat Lantas Jakarta Barat, Kompol Sungkono mengatakan, lokasi tepatnya berada di Samsat, dekat pom bensin.

Pelajar itu bernama Saepul Ependi. Ia meninggal pukul 07.45. “Pelajar itu menjadi korban tabrak lari,” kata Sungkono.

Selain itu, korban juga melaju dengan kecepatan tinggi. Saat tabrakan itu terjadi, korban tidak bisa mengendalikan motor dengan nopol B 6096 BXO yang dikendarainya. “Ia terjatuh di depan pabrik gelas saat mengarah ke Taman Kota,” kata Sungkono.

Menurut Sungkono, kawasan Daan Mogot memang rawan kecelakaan. Sebab, ruas jalan yang ada tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang membludak setiap harinya. Apalagi, jalan ini merupakan akses utama orang-orang dari arah Tangerang menuju Jakarta.
Setiap pagi atau sore saat jam sibuk, ratusan kendaraan memadati ruas jalan. Hal ini diperparah dengan penyempitan jalan di perempatan Cengakareng. Penyempitan ini terjadi karena ada peninggian jalan

Pelajar Terlibat Kecelakaan Tahun 2010 Capai Angka 32 % per Bulan

Fenomena dalam berkendara di jalan raya khususnya di wilayah hukum Polres Kebumen dalam 2 bulan terakhir ( Januari – Februari ) Tahun 2010 berdasarkan database laka lantas Sat Lantas Kebumen adalah 30 % penyebab kecelakaan lalu lintas dikarenakan perilaku pengendara / pengemudi kendaraan bermotor dalam mendahului / menyalip kendaraan lain belum / tidak aman, disamping faktor lain yang juga cukup dominan adalah  perilaku pengendara / pengemudi yang tidak mengutamakan pejalan kaki/ penyeberang jalan.

Kasat Lantas Kebumen AKP Surya Putra, SIK.
Dari hal tersebut di atas sebanyak 91 kasus kecelakaan ( Januari – Februari ) yang ditangani Sat Lantas Kebumen 32 % -nya melibatkan pelajar dan sebagian besar dari pelajar tersebut belum memenuhi syarat untuk mengendarai kendaraan. Sebagai contoh dari hal tersebut adalah kasus kecelakaan lalu lintas pada tanggal 14 Februari 2010 yang terjadi di Jl. Umum Lingkar Selatan Ds. Patemon Kec. Gombong Kebumen dimana sepeda motor yang dikendarai Arman Adi Yunarto (pelajar umur 15 tahun) menabrak 3 pejalan kaki sekaligus dikarenakan saat mengendarai kendaraannya sedang ber sms, mengakibatkan 3 pejalan kaki luka-luka ( ke 3 pejalan kaki berumur 80 an ). Contoh lain dari kasus yang baru ditangani Sat Lantas Kebumen adalah kecelakaan lalu lintas yang terjadi kemaren ( 03/03/2010 ) pada jam 12.45 wib dimana sepeda motor yang dikendarai Adi Wahyu ( pelajar 13 tahun ) bertabrakan dengan sepeda motor yang dikendarai Siti Munawaroh ( pelajar 15 tahun ) dikarenakan sepeda motor yang dikendarai  Adi Wahyu mendahului kendaraan lain belum aman.
Melihat dari kedua contoh di atas Kasat Lantas Kebumen AKP Surya Putra, SIK. mengatakan agar pihak keluarga dan sekolah juga ikut aktif dalam pembinaan pelajar khususnya yang terlibat kecelakaan lalu lintas. Untuk itu pihak Sat Lantas Kebumen mengambil kebijakan jika nanti ada pelajar yang terlibat kecelakaan lalu lintas bisa didampingi selain keluarga juga pihak sekolah. ” Semoga pelajar yang terlibat kecelakaan semakin berkurang ke depannya “, tambah Kasat Lantas

Kecelakaan kereta api di Pemalang

Kecelakaan kereta api di Pemalang Jawa Tengah terjadi pada Sabtu (02/10/2010) pada pukul 03.05 WIB. Kecelakaan kereta api di Pemalang ini terjadi karena Argo Anggrek, kereta jurusan Jakarta-Surabaya menabrak KA Senja Utama jurusan Semarang-Jakarta yang sedang berhenti. Korban kecelakaan kereta api ini kebanyakan penumpang Senja Utama pada gerbong paling belakang. Karena kurangnya peralatan tim penolong kesulitan mengevakuasi koraban yang terjepit di reruntuhan kereta.
Korban kecelakaan kereta api Pemalang ini yang berhasil diidentifikasi oleh RSUD Dr. M. Ashari berjumlah 26 jenazah, dan ada 10 jenazah lagi yang belum berhasil diidentifikasikan. Berikut ini daftar korban kecelakaan kereta api di Pemalang :

Budi Setiawan
Fikri Andika
Hartiono
Yeni
Bahtiar Okta Fiandi
Andres
Hena Adi Warsito
Fredi Adopan S
Bayu V
Eko Setiawan
Verigh Tahaling
Bayu Sakti
Ismail Anwar
Maryono
Budi Suyanto
Hery Pramono
Eko Suwonto
Widiya Sandi
Danang Fajar
Tohirin
Kol AL Ipnu
Khoir
Ahmad Dedi Setiawan
Ignatius Sapto
Jamil Setiawan
Hartiono

Fakta…Wanita Yang Memakai Rok Mini Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Terbanyak


Berbicara mengenai kecelakaan lalu lintas ternyata bahwa salah satu penyebab terjadi kecelakaan lalu lintas khususnya mobil adalah karena Rok Mini Wanita.Hasil statistik menunjukkan bahwa 29 persen pria mengakui merasa terganggu dengan rok pendek disaat cuaca musim panas. Menurut suatu perusahaan asuransi mobil fenomena kecelakaan musim panas makin parah setiap tahun – tahun 2009 laki-laki mencapai lebih 16,4 persen per klaim selama musim panas daripada di bulan lainnya.

FAKTOR UTAMA PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS


PERATURAN YANG WAJIB DI TAATI PENGENDARA KENDARAAN
1. Pengemudi kendaraan bermotor pada waktu mengemudi kendaraan bermotor dijalan, wajib:
• Mampu mengemudikan kendaraannya dengan wajar.
• Mengutamakan keselamatan pejalan kaki.
• Menunjukkan STNK, SIM, tanda bukti lulus uji atau tanda bukti lain yang sah dalam hal ini dilakuakan pemeriksaan.
• Mematuhi ketentuan tentang kelas jalan, rambu-rambu dan marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi, gerak lalu lintas berhenti dan parkir, persyaratan tekhnis dan laik jalan kendaraan bermotor, peringatan dengan bunyi dan sinar, kecepatan minimum dan kecepatan maksimum, tata cara mengangkut penumpang, tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain.
• Memakai sabuk keselamatan bagi pengemudi kendaraan roda 4 (empat) atau lebih dan mempergunakan helm bagi pengemudi kendaraan bermotor roda 2 (dua) atau kendaraan roda empat /lebih yang tidak dilengakpi dengan rumah-rumah.
2. Penumpang kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih yang duduk di samping pengemudi wajib memakai sabuk keselamatan dan bagi penumpang kendaraan bermotor roda 2 (dua), roda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah wajib memakai helm.
PENYEBAB UTAMA TERJADINYA KECELAKAAN
1. Pengemudi tidak disiplin
2. Tidak trampil dalam berkendaraan
3. Emosional, ngantuk
4. Kecepatan tinggi
5. Tidak memelihara jalur dan jarak aman
6. Kendaraan tidak laik jalan
7. Ban pecah
8. Jalan licin, rusak
9. Pandangan tidak bebas
10. Mabok karena mengkonsumsi Miras atau Narkoba

kecelakaan hari raya